Intinya Harus Bisa “Ngegaet” Kalo Jualan Ke Gen Z

Apa kabar lagi, nih, teman-teman Pengusaha Hebat? Gimana bisnisnya akhir-akhir ini?

Apa ada yang punya masalah buat menembus pasar, khususnya pasar Generasi Z? Aku jujur nggak heran, sih, kalau ada di antara teman-teman yang kesulitan nembus pangsa pasar Gen Z. Udah berusaha ini itu, tapi masih nggak berhasil.

Kalau menurut pakarnya Gen Z, Garry Milstein, generasi ini tuh sangat menghargai value perusahaan dan harus dicerminkan sama orang-orang di dalemnya.

Jadi aturan pertama sebelum jualan ke Gen Z, kamu harus punya value dan misi perusahaan yang jelas.

Alamiahnya, Gen Z ini nggak masalah untuk melakukan research mendalam terhadap sebuah produk yang mereka incer. Makanya mereka terkenal sebagai generasi yang sangat detail kalau nyari info.

Makanya menjadi transparan dan bertanggungjawab menjadi aturan yang kedua. Hal ini penting untuk dilakuin karena kalau kita udah keliatan jelek dari ulasan atau kolom komentar, terus ditambah nggak ada usaha buat memperbaiki, ya, wassalam.

Dan untuk ngegaet Gen Z di tahun 2022 ini, tampilan konten yang kece atau estetik udah nggak lagi mempan kalau brand kamu nggak punya pembeda.

Gen Z juga bisa sadis buat menilai suatu konten layak buat dipantengin atau enggak. Kontenmu cuma dikasih waktu 8 detik buat menarik perhatian atau skip. Aturan ketiga biar kontenmu nggak kena skip adalah dengan menghibur mereka.

Survey pun menunjukkan bahwa Gen Z adalah generasi digital yang 100% mencari cara buat terlibat dan terhubung dengan orang-orang yang memiliki pemikiran yang sama. Jadi aturan keempat, bangunlah wadah digital yang bisa membuat mereka merasa terlibat dan dapat bertemu dengan banyak orang untuk berbagi pengalamannya.

Semoga abis baca ini, teman-teman nggak kebingungan lagi, ya, buat nembus pasar Gen Z!

 

Rani Inggit Saputri – Femalepreneur.id

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *