Sekarang ini, kesadaran untuk memulai gaya hidup sehat dan berkelanjutan mulai berkembang. Salah satu indikatornya adalah meningkatnya komunitas vegan maupun vegetarian di Indonesia. Seiring perkembangan komunitas vegan tersebut, bermunculan pula bisnis yang bergerak pada industri makanan vegan dan vegetarian. Salah satu aspek penting dari bisnis vegan adalah fokus pada kesehatan dan keberlanjutan. Produk-produk vegan seringkali mengandung lebih sedikit lemak jenuh, kolesterol, dan kalori dibandingkan dengan produk-produk hewani, serta memiliki dampak lingkungan yang lebih rendah karena mengurangi penggunaan sumber daya alam dan emisi gas rumah kaca.
Salah satu dari sekian banyak bisnis vegan dan vegetarian yang bermunculan, salah satunya adalah Burgreens. Burgreens berawal dari pengalaman pribadi salah satu pendirinya yaitu Helga Angelina. Sewaktu muda, Helga sering sekali sakit-sakitan. Ia Pun tidak lepas dari berbagai macam obat untuk dikonsumsi. Ternyata diketahui Helga mengidap autoimun. Sejak saat itu, Helga memutuskan untuk mengonsumsi makanan berbasis nabati saja. Dengan menerapkan pola makan yang baru tersebut, dalam kurun waktu 2 tahun penyakit yang diidapnya berangsur pulih.
Berbekal dari pengalaman tersebut, Helga memutuskan untuk berbagi pengalaman dengan orang lain melalui bisnis makanan sehat yang berbahan nabati. Hal ini ditunjang dengan menemukan partner bisnis yang tepat yaitu Max Mandias, yang kemudian sekarang menjadi partner hidupnya. Helga bertemu Max pada saat melakukan studi di Belanda. Max sendiri kebetulan senang memasak. Jadilah kemudian keduanya membangun Burgreens.
Burgreens awalnya dimulai sebagai sebuah tempat makan sejenis fast food. Visi Burgreens sendiri awalnya adalah untuk mengubah pandangan masyarakat tentang makanan vegan. Dengan konsep yang inovatif dan kreatif, Burgreens berhasil menciptakan menu yang menggugah selera, menggabungkan cita rasa lokal dengan nilai-nilai vegan. Burgreens sendiri menggunakan bahan-bahan organik dan lokal sebisa mungkin, serta menghadirkan variasi menu yang menarik, mulai dari burger, salad, hingga smoothie bowl.
Burgreens juga selalu menempatkan kualitas produk terbaik. Mereka menggunakan bahan-bahan segar dan berkualitas tinggi untuk menciptakan hidangan yang lezat dan bergizi. Burgreens juga selalu mengikuti tren terkini dalam industri makanan vegan dan menghadirkan variasi menu yang beragam. Salah satu yang berbeda, Burgreens juga memaksimalkan keberadaan komunitas vegan dan vegetarian. Mereka sering terlibat dalam acara-acara di komunitas, seperti kelas memasak, diskusi, dan acara sosial, yang memperkuat hubungan dengan pelanggan mereka.
Bisnis Burgreens sendiri tentunya tetap mengalami pasang surut. Terlebih di awal berdirinya. Kesulitan yang dialami terutama tentang melakukan edukasi terhadap pasar. Sebab, saat itu masih banyak masyarakat yang menganggap harga makanan berbahan dasar nabati terlalu mahal. Selain itu, tantangan lain juga muncul dari segi rantai makanan. Berkomitmen pada hasil dari petani lokal, di awal usahanya, Burgreens mengalami kebingungan jika terjadi gagal panen. Sekarang, setelah lebih dari 6 tahun, tantangan-tantangan tersebut mulai teratasi.
Adapun tantangan lain muncul pada saat Covid-19 melanda. Saat itu, orang yang tadinya biasa bepergian dan melakukan aktivitas di luar terpaksa mesti berdiam diri di rumah. Otomatis bisnis seperti tempat makan mendapatkan imbas yang paling besar. Tidak habis akal, Burgreens berusaha mengantisipasi tantangan tersebut dengan mengembangkan frozen food dan membuka bisnis catering.
Burgreens adalah contoh nyata bagaimana bisnis vegan bisa sukses dalam pasar yang kompetitif. Dengan fokus pada kualitas produk, inovasi, komitmen lingkungan, dan membangun komunitas yang kuat, Burgreens telah berhasil menciptakan dampak positif dalam masyarakat Indonesia dan menjadi inspirasi bagi bisnis-bisnis lainnya dalam industri makanan dan gaya hidup sehat. Dengan semakin meningkatnya kesadaran akan pentingnya kesehatan dan keberlanjutan, bisnis vegan seperti Burgreens memiliki prospek yang cerah di masa depan.