Keamanan Data Pribadi dan Perusahaan di Era Cloud Computing

Keamanan Data Pribadi dan Perusahaan di Era Cloud Computing

Kita hidup di era di mana segala sesuatu terhubung dan terpusat pada teknologi. Kamu pasti sering mendengar tentang cloud computing, kan? Cloud computing adalah teknologi yang memungkinkan kita mengakses dan menggunakan sumber daya komputasi seperti server, penyimpanan data, database, jaringan, perangkat lunak, dan lainnya melalui internet. Istilah “cloud” merujuk pada jaringan server yang terletak di berbagai lokasi yang berfungsi untuk menyimpan dan mengelola data serta menjalankan aplikasi.

Cloud computing bekerja dengan mengandalkan jaringan server yang dikelola oleh penyedia layanan cloud seperti Amazon Web Services (AWS), Google Cloud Platform (GCP), dan Microsoft Azure. Sumber daya ini diakses melalui internet, sehingga kita tidak perlu memiliki dan mengelola infrastruktur fisik sendiri. Mulai dari menyimpan foto di Google Photos, mengerjakan tugas di Google Drive, sampai streaming film di Netflix, semuanya itu berhubungan dengan cloud. Namun, apakah kamu tahu tentang pentingnya menjaga keamanan data di cloud? Karena bisa saja terjadi serangan atau kendala atas cloud computing kita. Apa saja jenisnya? Yuk kita bahas!

Bayangkan jika data pribadimu diakses oleh orang asing. Serem, kan? Pelanggaran data bisa terjadi kalau data di cloud berhasil di hack oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Mereka bisa mencuri informasi sensitif seperti identitas pribadi atau data perusahaan. Selain itu, cloud computing juga bisa mengalami apa yang disebut dengan serangan Distributed Denial of Service (DDoS). Serangan DDoS itu kayak bikin server cloud overload sehingga tidak bisa diakses. Ini bisa mengganggu aktivitas online kita, seperti tidak bisa streaming atau akses file penting. 

Pernah dengar tentang ransomware? Ini adalah jenis malware yang mengenkripsi data dan meminta tebusan agar kita bisa mengaksesnya lagi. Serangan ini bisa bikin data penting kita hilang atau harus bayar mahal untuk mendapatkannya kembali. Kalau perusahaan kamu menggunakan cloud computing, kamu juga harus aware dengan ancaman yang datangnya dari dalam perusahaan sendiri. Misalnya, pegawai yang punya akses ke data cloud bisa menyalahgunakannya. 

Serangkaian ancaman dan serangan tadi menuntut kita punya sistem keamanan dan perlindungan data nih. Jadi, penting banget membuat skema mengenai yang mengawasi siapa yang bisa mengakses data. Apa saja yang bisa dilakukan untuk menjaganya? Ada beberapa cara misalnya saja dari yang paling mudah, yaitu enkripsi. Enkripsi itu seperti mengunci data dengan kode khusus. Jadi, meskipun ada yang berhasil mengakses data kita, mereka tidak bisa membacanya tanpa kunci dekripsinya. Pastikan data kamu dienkripsi baik saat disimpan maupun saat dikirim.

Ketika kita membangun sistem penjagaan, penting untuk membatasi akses keluar masuknya informasi. Begitu pula dengan keamanan data. Beri akses data hanya ke orang-orang yang benar-benar membutuhkan. Gunakan autentikasi multi-faktor (MFA) untuk menambahkan lapisan keamanan ekstra. Ini seperti kamu harus memasukkan kode yang dikirim ke ponselmu selain password saat login. Kita juga harus memastikan aplikasi yang digunakan selalu up-to-date. Patch keamanan sering dirilis untuk memperbaiki kerentanan yang bisa dimanfaatkan oleh hacker. Jangan malas untuk update, ya!

Kalau bicara data perusahaan, penting untuk memiliki Rencana Pemulihan Bencana (Disaster Recovery Plan). Hal ini berarti perusahaan harus selalu punya backup data! Rencana pemulihan bencana dapat membantu kita pulih dari insiden keamanan dengan cepat.

Nah itu tadi serangkaian cara untuk memastikan data pribadi penting terjaga dengan aman di cloud computing.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top