Bagi kalian yang berprofesi sebagai wirausaha, pasti ada kalanya ingin memberikan masukan kepada pekerjanya kan? Atau kalian yang memiliki subordinat di pekerjaan. Memberikan masukan atau umpan balik (feedback) adalah bagian penting dalam pekerjaan. Tanpanya, pekerja atau subordinat kita tidak akan bisa berkembang menjadi lebih baik.
Namun demikian, memberikan feedback ini seringkali menjadi ketakutan bagi pemberi maupun penerimanya karena berpotensi menimbulkan kesalahpahaman. Nah, oleh sebab itu, penting untuk memiliki pengetahuan dan kemampuan yang baik dalam memberikan feedback. Terdapat beberapa cara supaya feedback yang diberikan bisa diterima dengan baik, sehingga efektif. Berikut adalah tips-tipsnya:
Mulailah dengan Pujian
Memberikan feedback berarti memberikan ruang untuk perubahan ke arah yang lebih baik. Oleh sebab itu, penting bagi pemberi untuk menyatakan hal-hal baik apa yang sudah dilakukan penerima feedback. Berikanlah pujian dengan spesifik dan tulus. Hal ini untuk menghindari adanya kesan bahwa pujian yang diberikan adalah sebagai pemanis saja.
Fokus pada Perilaku, bukan Pribadi
Dalam memberikan feedback, menjadi penting untuk fokus pada perilaku tertentu yang memang ingin diperbaiki. Hindari penggunaan bahasa atau kata yang bersifat generalisir seperti misalnya “selalu” atau “tidak pernah”. Hal ini hanya akan membuat penerima feedback menjadi defensif dan pemberian feedback menjadi tidak efektif. Sebaliknya gunakan contoh spesifik momen, misalnya saja, proyek yang lalu, laporan kemarin, dan rentang waktu yang spesifik.
Gunakan Bahasa Konstruktif
Pilihlah kata-kata yang bersifat membangun dan menawarkan solusi. Hal ini penting agar pihak yang menerima feedback mengetahui langkah-langkah apa saja yang bisa dia lakukan untuk memperbaiki kesalahannya. Fokus pada solusi juga meminimalisir penerima menjadi defensif karena bisa dirasakan bahwa pemberian feedback dimaksudkan agar dirinya menjadi lebih baik dan tidak bertujuan untuk menyerang.
Tepat Waktu
Momen menjadi salah satu kunci krusial dalam memberikan feedback. Usahakan memberikan feedback sedekat mungkin dengan kejadian yang ingin diperbaiki, sehingga perbaikan menjadi tepat waktu. Hal ini juga untuk menghindari momen dimana penerima feedback sudah berupaya melakukan perbaikan namun kesalahannya masih juga dibahas. Selain itu, hindari memberikan feedback di muka umum untuk melindungi perasaannya.
Walk the Talk
Nah sebagai pemberi feedback, penting untuk tidak hanya mampu memberikan feedback tapi juga menjalankannya. Sebagai contoh, jika kalian ingin memberikan feedback terkait keterlambatan pastikan kalian juga jarang atau hampir tidak pernah terlambat. Menyebalkan bukan mendengar nasihat atau masukan dari mereka yang tidak pernah menjalankannya? Lebih baik lagi jika kalian memang dulu mengalami permasalahan serupa, tapi berhasil memperbaikinya dengan menjalankan solusi yang ditawarkan. Selain memberikan solusi, kalian juga bisa memberikan perasaan kesetaraan bagi penerima feedback.
Akhiri dengan Dorongan
Terakhir, tutuplah dengan memberikan semangat dan motivasi kepada penerima feedback. Semangat dan motivasi memberikan atmosfer yang menyenangkan di akhir diskusi. Hal ini akan memperbaiki perasaan penerima feedback dan membuatnya lebih ringan dalam menjalankan masukan yang diberikan.
Nah itu tadi beberapa tips dalam memberikan feedback. Semoga setelah membaca ini, proses pemberian feedback tidak menjadi hal yang menakutkan lagi ya.